CNN Indonesia, Senin, 27 April 2020
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebut industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) 2,15 juta pekerjanya dirumahkan hingga minggu kedua April 2020.
Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengatakan jumlah tersebut setara dnegan 80,01 persen dari total karyawan industri TPT.
“Data terakhir kondisi di lapangan, untuk kondisi terakhir pekan lalu jumlah tenaga kerja yang dirumahkan sudah hampir 80%,” ujarnya dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Senin (27/4).
Selain itu terjadi pengurangan utilisasi hingga sudah berada di bawah 20 persen, bahkan menuju ke 5 persen. Utilisasi berkurang lantaran mayoritas pengusaha tekstil memilih untuk menutup operasionalnya akibat penyebaran virus corona.
“Mungkin istilahnya sudah mencapai titik nadir, kalau saya bilang titik nadir karena menuju nol persen (utilisasi),” katanya.
Jemmy menyatakan baik apsar domestik maupun global sangat terganggu akibat kemunculan Covid-19. Banyak konsumen domestik maupun global membatalkan persanan mereka karena berkurangnya permintaan di pasar. Ia mencontohkan Pasar Tanah Abang terpaksa tutup akibat pandemi corona, sehingga penjualan pun ikut terhenti.
“Kami semua running out cash flow (tertekan arus kasnya), karena pembayaran dari hasil ekspor maupun penjala domestik boleh dikatakan tidak mengalir,” imbuh dia.
Karenanya, ia menyampaikan usulan ekringanan kepada pemerintah bagi industri TPT. Pertama, pemberian diskon tarif listrik dan gas industri. Ia menjelaskan selama ini perusahaan tetap harus membayar listrik kepada PT PLN (Persero) meskipun tidak digunakan.
Kedua, ia juga meminta pelonggaran pembayaran perpajakan seperti pengunduran pembayaran pajak selama 90 hari. Dalam kesempatan itu, ia juga mengeluhkan banyak pengusaha TPT yang belum mendapatkan keringanan kredit dari perbankan. Padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan fasilitas relaksasi kredit tersebut.
“Katanya kami bisa dengan mudah mendapatakna keringanan cicilan, tapi nyatanya mereka (perbankan) belum bisa menjadwal ulang utang dari anggota kami, karena bank juga mengaku kesulitan harus bayar depositnya,” paparnya.SUMBER: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200427173810-92-497779/21-juta-pekerja-industri-tekstil-dirumahkan