Asosiasi Pertekstilan Indonesia

Jadilah bagian dari API dan dapatkan update eksklusif serta informasi terlengkap seputar industri tekstil nasional!

SAMBUTAN KETUA UMUM

Jemmy Kartiwa

Pada tahun 2020, Indonesia memiliki sekitar 269 juta penduduk dengan 185 juta di usia produktif, menjadikannya negara ke-4 terbesar di dunia dan pasar strategis secara global. Dengan kondisi ini, industri tekstil dan produk tekstil (TPT), sebagai industri padat karya, memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Namun, TPT Indonesia menghadapi persaingan global yang ketat dan tantangan operasional, perlindungan pasar domestik, serta peningkatan kapasitas SDM. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) optimis bahwa melalui sinergi antara pelaku industri, pemerintah, lembaga keuangan, dan pendidikan, industri TPT dapat bersaing secara global. API berharap situs resminya dapat menjadi sumber informasi dan dukungan bagi kemajuan industri TPT Indonesia.


Bandung, 11 September 2025 — Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XVI di Bandung, Kamis (11/9), dengan mengusung tema “Mengawal RUU Pertekstilan untuk Menjaga Lapangan Kerja dan Daya Saing Nasional.

Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, hadir dalam rangkaian agenda MUNAS API 2025 sekaligus memberikan sambutan sebagai keynote speaker. Wamenperin menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Munas API ini dan terpilihnya kembali Jemmy Kartiwa sebagai Ketua Umum.

Wamenperin, menyatakan bahwa Pemerintah akan terus menerus memberikan atensi serius pada perkembangan industri TPT ini dan berharap API sebagai asosiasi tunggal sektor TPT mampu menjadi mitra strategis Pemerintah dalam menciptakan iklim investasi padat karya yang kondusif berdaya saing tinggi.

Wamenperin menyampaikan “Indonesia saat ini, membutuhkan ekstensifikasi industri sektor padat karya untuk membantu pemerintah menciptakan jutaan lapangan kerja sesuai dengan target Presiden Prabowo. Maka, Industri tekstil ini perlu ditempatkan sebagai salah satu kepentingan strategik nasional untuk mendukung serapan tenaga kerja.”

Pada Munas API 2025, Jemmy Kartiwa kembali dipercaya memimpin API periode 2025–2030 terpilih secara aklamasi.
Sebagai Ketua Umum API, Jemmy menegaskan kembali bahwa perjuangan untuk mendorong tercapainya iklim investasi padat karya di bidang tekstil dan garmen ini masih panjang dan penuh tantangan tidak hanya peningkatan kualitas produksi untuk pasar domestic tetapi juga untuk tujuan ekspor.

Jemmy juga menegaskan pentingnya dunia industri padat karya untuk selalu sinergis memberikan masukan kepada pemerintah. “Hidup matinya sektor padat karya sangat tergantung pada kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah, termasuk RUU Pertekstilan yang saat ini sedang dibahas oleh DPR RI. Maka kita sebagai insan industry padat karya harus bersinergi dengan pemerintah dan DPR RI dalam agenda road map optimalisasi investasi melalui regulasi yang optimal menumbuhkan industri padat karya TPT ini.”

“RUU Pertekstilan urgensi saat ini. RUU ini diharapkan menjadi payung hukum yang kuat, yang mampu meningkatkan daya saing industri padat karya Indonesia. Munas ini juga menjadi komitmen API untuk menjaga sustainabilitas industri padat karya di Indonesia,” ujar Jemmy.

Munas API 2025 ini digelar dengan tema yang mendorong peran penting asosiasi dan para anggota untuk mendukung Rancangan Undang-Undang Pertekstilan (RUU Pertekstilan) yang sebagai upaya kebangkitan industri TPT nasional. Saat ini, RUU Pertekstilan sudah dimasukan dalam daftar Prolegnas 2025. RUU ini ditargetkan untuk mendukung peta jalan penguatan industri padat karya dan serapan tenaga kerja yang pada ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Munas ini menjadi ajang konsolidasi strategis pelaku industri TPT (tekstil dan produk tekstil) nasional yang saat ini masih menghadapi situasi tertekan akibat banjir impor produk jadi, dan persaingan perdagangan global, termasuk persaingan dagang yang cukup menyulitkan bagi industri TPT Indonesia untuk tujuan ekspor ke USA dan UE. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini Indonesia menghadapi pengenaan tarif ekspor ke USA sebesar 19% dan ke UE dengan syarat syarat yang tidak akan bisa dihadapi dengan mudah, misalnya terkait penggunaan green energy dan two steps process.

Ian Syarif, Ketua BPD API Jawa Barat sekaligus ketua OC Munas API 2025 menyampaikan bahwa Munas API 2025 ini ditargetkan untuk merumuskan arah kebijakan strategis organisasi lima tahun ke depan, yang mampu menjawab tantangan industri TPT di tengah dinamika ekonomi global.

Seminar Nasional: Dorong Akselerasi Lewat Legislasi

Sebagai bagian dari rangkaian Munas, API juga menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Mengakselerasi Pertumbuhan Industri TPT lewat RUU Pertekstilan” Seminar ini menjadi ruang diskusi untuk mendukung RUU Pertekstilan sebagai pilar strategik keberlangsungan usaha, peningkatan daya saing, dan perlindungan investasi dari praktik perdagangan tidak sehat.

Dengan digelarnya Munas ini, diharapkan proses legislasi RUU Pertekstilan dapat segera rampung dan menjadi tonggak baru bagi kebangkitan industri tekstil Indonesia yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing tinggi.


 

Terima kasih
Asosiasi Pertekstilan Indonesia

Lokasi Kantor Wilayah API

Exclusive Access

LOGIN SEBAGAI ANGGOTA

One Account For Full Access

Belum punya akun? Bergabunglah dengan API. Klik Disini

Agenda

October 2025
Oct 24
24 October 2025
Marriott Hotel, Yogyakarta,

Bergabunglah dalam Konferensi Internasional: ITMF & IAF 2025 di Yogyakarta Kami mengundang Anda untuk menjadi bagian dari acara bergengsi yang akan mempertemukan para pemimpin industri tekstil dan mode global. 📅 […]

Oct 28
28 October 2025

  Register now to discover cutting-edge textile technologies and connect directly with technology owners to stay competitive! Click Here 

Berita Terbaru